INVITA (Industry Visit dan Tafakur Alam) adalah acara yang baru saja diselesaikan oleh Angkatan #19 SMP Labschool Jakarta, Laforza Degalavi di DI Jogjakarta. Acara ini dilaksanakan selama 4 hari, dari tanggal 26 - 30 Oktober 2011. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang kami ikuti selama INVITA:
Day 1:
Sekitar jam 2an, saya tiba disekolah. Setelah meletakkan koper di tempat yang ditentukan, kami terlebih dahulu sholat ashar berjamaah, disudahi dengan apel keberangkatan oleh Bpk. Ali Chudori dan Ibu Indira, ketua BPS. Lalu, kami berangkat ke Jogja dengan bus. Setelah sekian jam di bus, kami berhenti untuk makan malam di restoran padang daerah Tasikmalaya, Simpang Raya. Setelah makan malam, perjalanan kami dilanjutkan. Malamnya, kami nonton bareng film horror Thailand, yg berjudul Coming Soon. Ujung-ujungnya, pada tidur jam 1 malem.
Day 2:
Bangun jam 5, terus mandi dan makan di restoran Paradise. Lalu, kegiatan INVITA pertama yaitu Lava Tour, yaitu mengunjungi Gunung Merapi yang tahun lalu (26 Oktober '10) baru saja meledak dan merenggut beberapa ribu jiwa, termasuk nyawa Mbah Maridjan. Sepulangnya dari sana, kami mengunjungi Keraton Yogyakarta. Disana, kami dapat melihat sejarah kerajaan Yogyakarta, satu satunya kota di Indonesia yang bersifat kerajaan. Makan siang diadakan di restoran Taman Firdaus. Disana, ada kejadian kocak dan tragis yang dilakukan oleh teman sekelas saya ketika kelas 7, Bagas. Dia dengan sengaja menyalakan bus dan membuat bus itu mundur sehingga menabrak pohon dibelakangnya hingga patah. Big News!! Kemudian kami pergi ke Grand Quality Hotel untuk check-in. Bagus sih hotelnya, tapi kami hanya diberi waktu satu jam untuk mandi dan mengganti baju karena akan menyaksikan Sendra Tari Ramayana di Candi Prambanan. Wah, jadi panik! Karena saya mandi duluan, jadi saya yang pertama selesai. Alhasil karena waktu sempit, teman sekamar saya yaitu Hanif, Irvan, dan Bagas (bukan yg nabrak bus) pada mandi bareng! Tapi, sampe sana hujan lebat, jadi baru 2 menit duduk nonton, langsung balik ke bus! Lagian outdoor sih... Pulangnya dari Candi Prambanan, teman saya Fariz... apa ya?? Bahasa gaulnya nembak lah...Fariz nembak Aul. Karena Aul terlalu lama menjawab, teman-teman disekitarnya pada menyanyikan lagu dari band favorit Fariz, J-Rocks. Namun, Aul menolak. Yaaah, Fariz sakit hati.... Kembali di hotel, kami bermain dengan telefon kamar untuk melakukan panggilan iseng, atau yang diluar negeri sering disebut Crank Call. Sampe jam setengah 2 malem, kami baru bisa tidur.
Day 3:
Kami pertama mengunjungi Pabrik Gula Madukismo dan ditunjukkan langkah2 pembuatan gula di sebuah pabrik. Dari sana, kami ke HS Silver, dimana kami dapat melihat pembuatan perhiasan yang terbuat dari perak. Lalu, kami mengunjungi UGD (Unit Gawat Dagadu) dimana kami dapat membeli kaos Dagadu asli. Saya pun membeli 2 kaos Dagadu. Tak lama kemudian, kami melaksanakan shalat Jum'at, mesjidnya didekat UGD. Lalu kami belanja di Jalan Malioboro. Saya membeli beberapa barang dengan harga murah, termasuk sebuah sendal, karena kami selanjutnya akan berkunjung ke Pantai Krakal, dimana perjalanannya tidak mudah dan memakan waktu berjam-jam. Setibanya disana, saya berfoto-foto dengan Bagas dan Irvan. Hanif tidak ikut karena dia memanfaatkan suasana romantis tersebut untuk nembak Irvana, teman sekelasnya, dan teman sekelas saya juga. Namun karena kaget, Irvana kabur dari Hanif dan baru menjawab pertanyaan Hanif malam-malam sekitar jam setengah 12 di hotel melalui telefon. Diterima, Hanif kegirangan lompat2 diatas kasur sampe kejedot pintu. Ada Big News lainnya, yaitu ketika teman sekamar saya, Irvan, tertidur didalam kamar ketika kami diluar, membuat kami terkunci diluar kamar. Jadi gini, disetiap hotel, pintu kamar hanya dapat dibuka dari dalam, atau dapat juga dibuka dari luar, tetapi harus menggunakan kunci. Itulah yang terjadi pada saya, saya, Bagas, dan Hanif sedang keluar, dan ketika kami pergi, Irvan masih bangun dan nonton TV. Dan ketika kami ingin masuk kembali, kami membunyikan bel kamar dan menggedor2 pintu hotel, namun Irvan tetap tidak membukakan pintu. Bahkan kami sempat menelpon kamar kami dari kamar teman saya yang lain. Kami khawatir bahwa Irvan telah tiada, jadi kami meminta kunci cadangan ke receptionist dan akhirnya ketika masuk, kami melihat bahwa Irvan sedang tertidur sangat pulas. Karena kesal, hampir 1/3 siswa Labschool yang tinggal di lantai yang sama, menggebuknya bersama menggunakan bantal. Bahkan kami sempat meneriakinya, namun ia kembali tidur. Masih kesal, jam setengah 2 malam, saya, Hanif, dan Bagas mengerjainya, yaitu dengan memasukkan sabun ke bokongnya, memberikan odol close-up ke alisnya, mencoret-coret tangannya, namun tetap saja, dia masih tertidur. Akhirnya kita mengetawainya dan dapat tertidur tenang jam setengah 3.
Day 4:
Paginya kita check-out, karena itu hari terakhir kami di Yogyakarta. Dari sana kami ke pusat oleh-oleh Yogyakarta untuk membeli Bakpia khas Yogyakarta. Saya tidak beli karena sudah sering ke Yogyakarta (bosen). Dari sana, kami mengunjungi SMA Taruna Nusantara, yang merupakan salah satu SMA idaman saya. Lalu, kami mengunjungi Candi Borobudhur,dan lagi-lagi saya bosan karena sudah sering kesana. Candi Borobudhur, yang merupakan salah satu lambang pertemuan cinta, merupakan salah satu tempat romantis lain yang kami kunjungi di Yogyakarta. Saya pun juga mau nembak (yay!), tapi karena suatu alasan jadi ngga jadi deh (yah)... Dari Borobudhur, kami kembali ke Jakarta, semalaman. Berhenti di suatu tempat makan, kami sholat isya dan menyaksikan pertandingan antara Arsenal V Chelsea yang berujung dengan skor ARS 5-3 CHE. Teman saya, Hanif yang merupakan fans Chelsea merasa kecewa... Perjalanan kami dilanjutkan ke Jakarta, semaleman. Sampe sampe lagi disekolah jam setengah 6 pagi, dan nyampe rumah jam 7 dengan suara abis karena bergadang di bus...
Oiya, jangan lupa kunjungi juga irvan-miv.blogspot.com dan hanif-revano.blogspot.com!